Sejarah dan Evolusi Masakan Prancis

Masakan Prancis telah berkembang selama berabad-abad dan melalui banyak perubahan. Sejarahnya beragam dan kompleks. Evolusinya juga signifikan. Masakan Prancis telah dipengaruhi oleh geografi negara, oleh kebiasaan masyarakatnya, oleh tren zaman, dan oleh seni dan ilmu memasak. Di sekitar kota kuno Galia, Lugdunum, yang kemudian disebut Lyon, mengembangkan masakan yang dikenal sebagai “gaya Lyon”. Gaya ini ditandai dengan penggunaan bumbu dan bawang putih, penggunaan ham dan bacon, penggunaan ikan dan daging putih, dan penggunaan anggur merah kering daripada anggur manis.

Abad Pertengahan membawa perubahan besar dalam cara orang Prancis makan. Pada awal Abad Pertengahan, Prancis memiliki reputasi sebagai orang yang rakus. Ini berubah ketika Abad Pertengahan berkembang. Mereka mengadopsi gaya makan yang lebih sederhana, sebagai akibat dari aturan feodal yang melarang para bangsawan untuk terlalu memanjakan makanan dan minuman mereka. Mereka juga mengadopsi gaya memasak yang kolot. Orang-orang mulai makan lebih sedikit. Makanan disiapkan dengan lebih hati-hati, dan orang-orang lebih selektif tentang apa yang mereka makan. Perbedaan cara orang Prancis makan dan cara mereka makan selama Abad Pertengahan dapat dilihat pada evolusi masakan Prancis. Selama Abad Pertengahan, masakan Prancis dipengaruhi oleh gaya memasak Italia.

Renaisans dan Kemunculan Masakan Prancis

Selama Renaisans, orang Prancis dikenal karena kecintaan mereka pada makanan mewah. Mereka juga terkenal karena kualitas anggur mereka. Mereka menyukai kerang, permainan, dan ikan dan karena alasan ini, Renaisans dianggap sebagai periode yang sangat penting bagi perkembangan masakan Prancis. Masakan Renaisans Prancis didasarkan pada hidangan yang sederhana dan segar. Itu didasarkan pada ikan dan daging seperti kelinci, ayam hutan, kelinci, dan daging rusa. Pada periode ini, orang Prancis juga mengembangkan kecintaan mereka terhadap makanan penutup Prancis klasik seperti crème karamel, crème brûlée, dan profiteroles.

Runtuhnya Kekaisaran Prancis dan Bangkitnya Masakan Nouvelle

Kekaisaran Prancis jatuh pada tahun 1815. Kaisar baru, Louis XVIII, adalah raja Prancis selama masa Revolusi, yang dimulai pada 1789. Kaisar baru ingin mengembalikan cara makan dan hiburan lama, dan dia memberikan makan malam kerajaan dan perjamuan yang mewah dan mahal. Selama Kekaisaran Prancis, orang makan banyak ikan dan hewan buruan. Mereka makan lebih sedikit daging merah dan sangat sedikit buah dan sayuran. Kaisar baru ingin mengubah semua ini, jadi dia memiliki kebun baru yang ditanami jeruk dan alpukat, dan dia memiliki kebun anggur baru yang ditanami anggur. Kaisar baru juga memiliki koki baru yang dilatih dalam cara baru menyiapkan makanan, tetapi mereka dilatih dengan cara lama menyiapkan ikan dan hewan buruan.

Abad ke-20 dan Akhir dari Masakan Nouvelle

Prancis mengalami kedua perang dunia selama abad ke-20. Akibatnya, orang-orang Prancis berubah. Mereka menjadi lebih sadar akan kesehatan, dan mereka datang untuk makan lebih sedikit daging merah dan lebih banyak ikan dan buah. Masakan juga berubah. Itu menjadi lebih ringan dan lebih berwarna, dan menjadi lebih murah. Selama tahun 1950-an dan 1960-an, gaya masakan nouvelle sangat populer di Prancis. Itu menggunakan lebih banyak mentega, krim, dan minyak zaitun, dan menggunakan lebih sedikit daging merah. Pada 1970-an dan 1980-an, masakan kembali ke akarnya yang sederhana dan segar. Masakan kembali berubah pada 1990-an, dan menjadi lebih sadar kesehatan lagi. Orang-orang Prancis menjadi lebih sadar akan kesehatan pada akhir abad ke-20 sebagai akibat dari beberapa faktor. Salah satu faktor yang menyebabkan perubahan pola makan masyarakat Prancis adalah kenaikan harga daging. Orang Prancis juga memiliki masalah kesehatan yang mendorong mereka untuk makan lebih banyak sayuran dan lebih sedikit daging. Kedua faktor ini menyebabkan banyak orang Prancis mengubah pola makan mereka.

Masakan Prancis Kontemporer

Masakan Prancis kontemporer merupakan hasil evolusi masakan Prancis sejak abad ke-19. Ini dipengaruhi oleh banyak masakan yang berbeda, seperti masakan Jepang, Cina, dan Mediterania. Orang-orang Prancis telah beralih ke makanan yang lebih sehat di abad ke-21. Ada perubahan signifikan dalam cara orang Prancis makan. Mereka telah makan lebih sedikit daging, lebih sedikit lemak, dan lebih sedikit gula, dan mereka telah makan lebih banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Orang Prancis juga mengubah pola makan mereka dengan cara lain. Mereka makan lebih sedikit roti dan lebih banyak pasta, nasi, kentang, dan biji-bijian.

Menyimpulkan

Masakan Prancis telah berkembang selama berabad-abad dan terus beradaptasi dengan budaya masyarakatnya. Ini telah dipengaruhi oleh geografi negara dan oleh kebiasaan masyarakatnya. Itu juga dipengaruhi oleh tren di masyarakat, oleh seni dan ilmu memasak, dan oleh evolusi masakan Prancis.